Tabu.id Komunitas Pendidikan dan Advokasi Kesehatan Seksual Berbasis Digital

Selasa, 8 Agustus 2023 17:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tabu.id (Tabu) merupakan komunitas pendidikan dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi orang muda berbasis daring. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu terciptanya masyarakat, khususnya orang muda, yang terdidik dan terbuka terhadap kesehatan seksual dan reproduksi. Lewat kepeduliannya ini membawa Alvin menerima Apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2021.

Berbicara sesuatu yang terkait seksualitas masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya bagi kaum muda. Namun, berbicara terkait seksualitas dan seksual sudah harus diinfokan agar mereka tidak terjerumus ke jalan yang salah. Oleh sebab itu, pendidikan seksual wajib diberikan sejak dini pada anak-anak.

Peristiwa atau kejadian seperti adanya pelecehan sesksual pada anak, kekerasan seksual, pernikahan dini, pergaulan bebas, aborsi, kehamilan yang tidak direncanakan (KTD), penyebaran HIV dan infeksi menular seksual lainnya, diskriminasi dan ketidaksetaraan gender, serta stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagian besar disebabkan, karena kurangnya pengetahuan terkait seksual.

Peristiwa yang terjadi membuat pemuda bernama Alvin Theodorus dan tiga temannya membuat komunitas bernama Tabu.id. Apa saja program yang dijalankan oleh komunitas Tabu.id? Mengutip dari cerita Alvin Tabu.id merupakan komunitas pendidikan dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi orang muda berbasis daring.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu terciptanya masyarakat, khususnya orang muda, yang terdidik dan terbuka terhadap kesehatan seksual dan reproduksi. Tujuan tersebut dicapai melalui serangkaian pendidikan daring (i.e., melalui media sosial, seminar daring), pendidikan langsung (i.e., seminar ke institusi pendidikan, forum diskusi), kerja sama dengan komunitas-komunitas terkait, serta penelitian ilmiah di ranah kesehatan seksual dan reproduksi.

Topik-topik yang disentuh oleh Tabu mencakup namun tidak terbatas kepada: menjaga kesehatan alat reproduksi, seksualitas, gender, relasi, kesetaraan gender, kontrasepsi, hak-hak reproduksi, serta infeksi menular seksual. Program ini pertama kali aktif dan didirikan di DKI Jakarta pada bulan Februari tahun 2018.

Pada awalnya, program ini dikelola oleh tim orang muda yang berdomisili di daerah Jabodetabek. Namun sekarang, tim Tabu terdiri dari orang muda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik dalam maupun luar pulau Jawa. Tim yang hanya terdiri dari orang muda merupakan bagian dari usaha Tabu untuk memberdayakan orang muda Indonesia menjadi agen perubahan serta pendidik sebaya untuk isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi. Pemberdayaan juga dilakukan oleh Tabu melalui kerja sama dengan berbagai komunitas yang bergerak di bidang yang sama. Saat ini tim Tabu terdiri dari 78 relawan orang muda.

Tabu merupakan program yang unik dan unggul dalam artian, Ia merupakan salah satu platform pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi berbasis media pertama dan terbesar di Indonesia. Program ini juga unik karena mengangkat dan membahas isu-isu yang selama ini dianggap tabu (misal: orientasi seksual, keperawanan, identitas gender non-biner, pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi kepada anak-anak) menggunakan pendekatan ilmiah.

Setiap konten pendidikan yang dikeluarkan oleh Tabu.id selalu berdasarkan bukti-bukti empiris termutakhir dan telah melalui proses peninjauan dan penyuntingan yang sangat ketat. SATU Indonesia Awards 2021 Dalam usaha pendidikan yang dilakukan, Tabu juga mengadopsi perspektif yang netral dalam berbagai topik kesehatan seksual dan reproduksi, kecuali untuk topik-topik yang merupakan kejahatan dan merugikan orang lain (contoh: kekerasan seksual, diskriminasi).

Tabu.id memposisikan diri sebagai penyedia informasi, bukan pendikte pola pikir. Program ini memperbolehkan orang muda di Indonesia untuk memperoleh informasi yang mumpuni sehingga mereka dapat mengambil keputusan terkait kesehatan seksual dan reproduksi yang paling baik untuk diri mereka. Adalah kepercayaan tim pengelola program bahwa perubahan yang berkelanjutan hanya dapat tercapai melalui pemberdayaan.

Permasalahan mengenai Kesehatan Reproduksi dan Seksual (KSR) di Indonesia masih sering terjadi. Beberapa literatur mengatakan bahwa kasus persalinan ibu dibawah usia 20 tahun menjadi permasalahan yang marak terjadi sehingga mengakibatkan tingginya angka kematian bayi. Di sisi lain, laporan kasus penyakit menular seksual seperti HIV-AIDS dan IMS pada tahun 2017 juga memiliki angka yang tinggi yakni 280.623 orang dan 102.667 orang.

Budaya normatif Indonesia yang mendorong adanya budaya tabu terhadap permasalahan reproduksi dan seksual menjadi salah satu penghambat dalam terciptanya pendidikan seksualitas yang komprehensif di Indonesia. Selain itu, rendahnya literasi dan kurangnya wadah pembelajaran KSR yang mudah dijangkau dengan pembahasan yang mudah dipahami juga menjadi alasan terus meningkatnya kasus ketidakpedulian KSR yang berakibat fatal di Indonesia.

Dari keresahan tersebut, Tabu hadir menyediakan ruang belajar mengenai kesehatan seksual dan reproduksi, khususnya bagi anak muda Indonesia. Menjadi penyokong pendidikan KSR, Tabu memberikan pembelajaran kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif yang dapat diakses oleh setiap elemen masyarakat sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan berbagai konten, diskusi, serta kegiatan yang telah dilakukan.

Dengan berlandaskan tiga domain pendidikan seksualitas oleh ITGSE (International Technical Guidelines on Sexuality Education) yang diterbitkan oleh UNESCO dan beberapa badan PBB lain; (1)Kemampuan dan perilaku (2)Sikap (3)Pengetahuan. Tabu menyajikan informasi isu KSR dengan metode yang sederhana, menarik, dan mudah dipahami. Kemasan konten KSR yang sederhana dan menarik berdasarkan bukti-bukti empiris menjadi salah satu metode yang digunakan Tabu dalam menyampaikan pembelajaran. Hal ini diupayakan agar Tabu dapat menjadi media pendidikan seksualitas yang ramah akses bagi setiap elemen masyarakat.

Tabu.id melakukan pemberdayaan melalui program-program dan proses kerja secara internal. Dalam penerapannya, Tabu memberikan kesempatan bagi setiap orang, tidak terbatas bagi disabilitas, status kesehatan, status sosial dan ekonomi, identitas seksual, maupun identitas gender. Selama tiga tahun berjalan, Tabu sudah mempublikasikan 1143 konten di instagram, 22 konten video melalui tiktok, 2 konten siniar, dan 29 kerjasama dengan organisasi, klinik, maupun komunitas. Dengan kepedulian yang tinggi di bidang kesehatan ini membawa Alvin Theodorus pada penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021.

Seperti yang kita ketahui Apresiasi SASTU Indonesia Awards 2021 adalah bentuk penghargaan kepada generasi muda yang memberikan kebermanfaatan pada lingkungan sekitarnya. Ada lima bidang yang dapat mengikuti Apresiasi SATU Indonesia Awards ini yaitu bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

Adanya Apresiasi SATU Indonesia Awards ini diharapkan mampu memotivasi generasi muda yang sudah dan belum untuk memberikan dampak positif serta kemanfaatan terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat. Buat pembaca setia Indonesia yang sudah peduli terhadap masyarakat, mari ikuti Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023, ya. Jangan tunggu lama-lama, nanti waktunya terlewat. Mungkin kamu penerima Apresiasi SATU Indonesia awards selanjutnya.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dessya

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua